insomnia?
ini adalah malam tanpa senyum, tanpa tawa, tetapi juga tanpa duka dan
air mata. ini adalah malam tawar tanpa rasa. opi yang sedari tadi
kuseduh namun belum juga kucicipi. sebungkus rokok yang terus berkurang
sebatang demi sebatang.
aku menatap tembok putih dihadapanku seolah aku bisa
melihat apa yang tersembunyi bahkan hingga berkilo-kilo meter di
baliknya. mencoba mengintip sesosok tubuh yang kurindukan hangat
peluknya.
entah sedang apa dia saat ini. entah bagaimana perasaannya saat ini.
beberapa orang selalu berkata, bahwa dua hati yang telah bertaut meski
terpisah oleh raga dan jarak, akan tetap merasakan hal yang sama.
benarkah pendapat orang-orang tersebut? meski aku meragukannya namun
untuk kali ini aku mencoba untuk percaya, sekedar sebagai hiburan bagi
diriku yang berharap bahwa saat ini kami sedang merasakan rindu yang
sama.
tepat pukul 00:00 tengah malam dan mata ini belum juga hendak terpejam.
entah ini adalah tanda bahwa normalitas tubuhku (yang menurut sebagian
orang adalah kondisi abnormal) telah kembali? atau mungkin saja ini
hanya sekedar sebuah perlawanan yang dilakukan oleh rindu terhadap
kantuk.
sejenak kupalingkan pandangan, menoleh kearah tumpukan buku-buku tebal.
mulai dari buku kuliah hingga novel yang isinya sedikitpun belum
menyentuh pemahamanku.
lalu keheningan pun kembali menyeruak.
kuhirup sejenak aroma kopi yang mulai mendingin. seteguk besar lalu
menyusul membasahi kerongkongan. meninggalkan berbagai macam sensasi
rasa dilidahku. berlabuh dalam lambung dan memancing asam lambung untuk
keluar menggerogoti perutku.
kubakar lagi sebatang rokok. untuk menggatikan batang rokok sebelumnya yang habis bukan oleh hisapanku.
kembali berhadapan dengan tembok kosong. pikiranku teralih pada hal lain
yang sangat aneh yang melintas tiba-tiba. "apa arti kemenangan buatku?
apakah ketika aku mampu untuk memaksa orang lain mlakukan apa yang
kuinginkan?". "ah, segalanya terasa memusingkan kepala".
kuteguk sekali lagi kopi yang saat ini telah dingin. berharap caffein
didalamnya memompa darah lebih banyak ke kepalaku agar kantuk tetap
berada dititik terjauh dari malamku ini.
ingatan tentang dirinya kembali hadir.kucoba menikmatinya sambil
sesekali berselingkuh dengan impian dan khayalan tentang masa depan.
dua jam telah berlalu, dan sepertinya kantuk mulai mengusai benteng
imajinasiku dan menyingkirkan barisan imajinasi yang sejak tadi
berkumpul dipusaran aktifitas otakku. kuteguk habis kopi dinginku.
kuhisap dalam-dalam rokokku lalu kumatikan. aku mulai berbaring menunggu
lelap datang membuai.
lalu, tiba-tiba saja handphone ku berbunyi. aku tersentak dan kemudian terbangun dari tidurku. kuangkat telponku.
diujung sana terdengar sebuah suara merdu lirih berkata, "bangun,
sekarang sudah pagi. bukankah engkau harus kuliah pagi ini". kubalas
dengan sebuah anggukan seolah kami sedang berhadapan. kututup telpon
darinya. kemudian menatap tembok dihadapanku. tembok yang semalam
kupandangi (atau seingatku kupandangi) dan membatin.
"Ah. bahkan dalam tidurku pun aku begadang. lalu kapan bisa terlelap?"
Comments
Post a Comment
1. Berkomentarlah dengan sopan :)
2. dan saya minta maaf, apabila ada komentar yang saya tidak balas ^_^
3. komentar yang melampirkan link / URL tidak akan saya tampilkan.
4. (Ex:) http://namabloganda.blogspot.com " tidak akan ditampilkan " (for all domain)